Infeksi Mata
Ditinjau oleh Dr. A. A. A. Putu Indah Pratiwi, Sp. A
Infeksi mata pada anak, terutama konjungtivitis (mata merah), adalah kondisi umum yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti virus, bakteri, atau alergi. Gejala umum meliputi mata merah, gatal, berair, dan terkadang bengkak.
Infeksi mata konjungtivitis — sering disebut pink eye — umum terjadi pada anak kecil. Penyakit ini biasanya menular, dan cepat menyebar di sekolah dan tempat bermain. Pink eye adalah peradangan pada konjungtiva, bagian putih mata, dan kelopak mata bagian dalam. Ini adalah infeksi ringan dan meskipun mungkin terlihat parah, biasanya tidak serius. Namun, jika anak menunjukkan tanda-tanda infeksi mata, penting untuk segera menemui dokter.

Penyebab
Beda penyebab infeksi mata, beda pula obat yang bisa diberikan. Berikut penjelasannya:
Bakteri.
Infeksi mata pada anak akibat bakteri dapat menyebabkan bacterial conjunctivitis, keratitis, trakoma, blefaritis, selulitis orbital, dan bintitan. Umumnya, infeksi bakteri pada mata ditandai dengan mata merah, gatal, nyeri, belekan, kelopak mata bengkak, dan kadang lengket oleh belek.
Infeksi mata akibat bakteri bisa diobati dengan obat tetes atau salep mata yang mengandung antibiotik yang diresepkan oleh dokter.
Virus
Contoh penyakit mata yang disebabkan oleh infeksi virus adalah konjungtivitis (viral conjunctivitis), uveitis, dan herpes mata (ocular herpes). Gejalanya dapat berupa mata berair, perih, nyeri, penglihatan kabur, dan lebih sensitif terhadap cahaya.
Biasanya, infeksi mata akibat virus bisa sembuh sendiri dalam waktu 7–10 hari. Untuk terapi obat, anak perlu diperiksa dengan dokter terlebih dahulu. Karena dosis dan jenis obat yang diberikan perlu disesuaikan dengan kondisinya secara menyeluruh.
Jamur
Endoftalmitis dan fungal keratitis merupakan jenis infeksi mata yang disebabkan oleh jamur. Anak yang mengalaminya umumnya akan merasakan nyeri pada mata, mata merah dan berair, penglihatan menjadi kabur, sensitif terhadap cahaya, dan belekan.
Beberapa jenis jamur yang bisa menyebabkan infeksi mata pada anak adalah:
- Fusarium (jamur yang hidup di tanah dan tanaman)
- Aspergillus (jamur yang hidup di lingkungan dalam dan luar ruangan)
- Candida (jamur yang hidup di lapisan kulit manusia)
Obat antijamur untuk mengatasi infeksi mata ini tersedia dalam bentuk tetes mata, obat minum, atau suntik, yang hanya bisa dibeli dengan resep dokter. Biasanya, pengobatan infeksi jamur dapat memakan waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.
Parasit
Beberapa jenis penyakit infeksi mata yang disebabkan oleh parasit adalah acanthamoebiasis, toxoplasmosis, loiasis, gnathostomiasis, onchocerciasis, dan toxocariasis. Parasit penyebabnya bisa berupa cacing, protozoa, dan ektoparasit.
Ciri - ciri
Beberapa gejala yang ditunjukkan oleh anak dengan konjungtivitis adalah sebagai berikut:
- Rasa tidak nyaman pada mata, sehingga anak menjadi sering mengucek mata.
- Kelopak mata bengkak.
- Rewel akibat rasa perih dan gatal.
- Muncul kerak (belek) pada mata.
- Kesulitan membuka mata terutama saat baru bangun tidur.
- Mata merah dan berair.
- Sensitif terhadap cahaya (fotofobia).
- Penglihatan kabur.
Cara Mengatasi
Untuk mengatasi rasa tidak nyaman, orang tua dapat mengompres mata anak selama kurang lebih 20 menit dengan kain bersih yang telah direndam dalam air hangat. Perawatan ini bisa dilakukan beberapa kali dalam sehari.
Biasanya, infeksi mata akibat virus bisa sembuh sendiri dalam waktu 7–10 hari. Perawatan rumahan yang bisa dilakukan adalah mengompres mata anak dan memakaikannya kacamata hitam saat hendak keluar rumah.
Pencegahan
Pencegahan infeksi mata pada anak melibatkan tindakan kebersihan, seperti sering mencuci tangan dan menghindari menyentuh mata dengan tangan kotor. Selain itu, penting untuk menjaga kebersihan lingkungan anak dan menghindari berbagi barang pribadi yang dapat menjadi sumber infeksi.
Perlu menghindari penularan dengan tidak berbagi obat tetes mata, tisu, riasan mata, waslap, handuk, atau sarung bantal.
Hindari kontak langsung dengan anak yang sedang mengalami infeksi mata.
Catatan Tambahan
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
- Jika mata merah tidak membaik setelah 2 hingga 3 hari pengobatan, atau setelah seminggu tanpa pengobatan, segera hubungi dokter.
- Jika anak mengalami pembengkakan, kemerahan, dan nyeri di kelopak mata dan sekitar mata, disertai demam, hubungi dokter. Gejala-gejala tersebut mungkin berarti infeksi telah mulai menyebar ke luar konjungtiva dan akan memerlukan perawatan lebih lanjut.
Catatan Penting:
Infeksi mata pada anak, terutama konjungtivitis, bisa menular. Konsultasi dengan dokter spesialis mata sangat disarankan jika anak mengalami gejala infeksi mata, terutama jika gejala tidak membaik atau memburuk.


