Cacar Air (Varicella)
Ditinjau oleh Dr. A. A. A. Putu Indah Pratiwi, Sp. A
Cacar air dulunya merupakan salah satu penyakit anak-anak yang paling umum. Namun berkat adanya vaksin cacar sir, kini semakin sedikit kasus cacar air yang ditemukan.
Cacar air adalah infeksi virus yang sangat menular yang menyebabkan ruam gatal seperti lepuh dengan bintik-bintik di sebagian besar tubuh. Anak-anak seringkali mengalami demam ringan bersamaan dengan ruam tersebut.
Ruam cacar air biasanya terlihat sekitar dua minggu setelah terpapar virus.

Penyebab
Cacar air disebabkan oleh virus varicella-zoster (VZV). Virus ini juga dapat menyebabkan ruam kulit yang menyakitkan yang disebut herpes zoster (herpes zoster) di kemudian hari. Setelah seseorang terkena cacar air, virus tersebut tetap tidak aktif (beristirahat) di sistem saraf selama sisa hidupnya. Virus tersebut dapat aktif kembali (""bangun"") di kemudian hari sebagai herpes zoster.
Anak-anak yang divaksinasi terhadap cacar air jauh lebih kecil kemungkinannya untuk terkena herpes zoster saat mereka bertambah dewasa.
Apa Tanda & Gejala Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut?
Ruam: Gejala khas cacar air adalah ruam gatal yang muncul di tubuh, sering kali dimulai di dada, punggung, atau wajah.
Ruam berkembang melalui beberapa tahap:
- Benjolan kecil berwarna merah yang tampak seperti jerawat atau gigitan serangga.
- Lepuh berisi cairan.
- Lepuh kemudian pecah dan membentuk luka terbuka, yang akhirnya mengeras menjadi koreng.
- Ketiga tahap ruam (benjolan merah, lepuh, dan koreng) dapat muncul di tubuh secara bersamaan.
Demam: Demam umum terjadi, sering kali berkisar antara 101°F hingga 102°F (38,3°C hingga 38,8°C).
Kelelahan dan Rewel
Kehilangan Nafsu Makan
Sakit Kepala.
Lainnya: Beberapa anak mungkin mengalami sakit tenggorokan, sakit perut, atau nyeri dan rasa sakit.
Cara Mengatasi
Cacar air adalah infeksi virus menular yang diobati terutama dengan mengelola gejala dan mencegah komplikasi. Meskipun tidak ada obatnya secara khusus, namun obat-obatan yang dijual bebas dan perawatan di rumah dapat membantu meringankan ketidaknyamanan dan mencegah infeksi kulit, terutama bagi individu yang secara umum sehat dan tidak berisiko tinggi mengalami komplikasi serius.
Perawatan di Rumah:
Menenangkan Gatal:
- Losion kalamin dapat membantu meredakan gatal.
- Mandi air dingin dengan oatmeal mentah, atau sabun untuk kulit sensitif juga dapat meredakan gatal.
- Kuku jari harus tetap pendek dan pertimbangkan untuk menggunakan sarung tangan pada anak kecil untuk mencegah garukan, yang dapat menyebabkan infeksi dan jaringan parut.
Mengatasi Demam dan Nyeri:
Parasetamol (asetaminofen) dapat membantu mengurangi demam dan nyeri.
Tetap Terhidrasi:
Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi.
Istirahat:
Beristirahatlah yang cukup untuk membantu tubuh melawan infeksi.
Pencegahan
Kebanyakan orang yang mendapatkan vaksin cacar air tidak akan terkena cacar air. Dan jika mereka terkena cacar air, gejalanya akan jauh lebih ringan.
Dokter menyarankan agar anak-anak mendapatkan vaksin cacar air:
- suntikan pertama saat mereka berusia 12–15 bulan
- suntikan penguat saat mereka berusia 4–6 tahun
- seseorang berusia 6 tahun ke atas yang belum pernah terkena cacar air dan tidak divaksinasi dapat dan harus mendapatkan dua dosis vaksin.
Menghindari Kontak:
- Orang yang terkena cacar air harus menjauhi orang lain, terutama mereka yang berisiko tinggi terkena penyakit serius, hingga semua lepuhan telah tertutup koreng.
- Hal ini khususnya penting bagi bayi yang baru lahir, ibu hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Beri tahu sekolah, tempat penitipan anak, atau pusat penitipan anak jika ada orang yang terkena cacar air datang ke sekolah.
- Hindari berbagi barang pribadi seperti cangkir, piring, atau handuk dengan orang yang terkena cacar air.
- Cuci tangan secara menyeluruh setelah menyentuh apa pun yang mungkin telah terkena virus.
- Disinfeksi permukaan dan benda yang mungkin telah terpapar virus.
Kapan Harus Pergi ke Dokter?
- Hubungi dokter jika mengalami demam lebih dari 102°F (38,9°C) atau jika demam berlangsung lebih dari empat hari.
- Jika mengalami ruam parah atau jika memiliki gejala lain yang mengkhawatirkan.
- Jika berisiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya, individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah), dokter mungkin merekomendasikan pengobatan antivirus.


